A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 538

Bab 538: Dari Sini Keluar, Kau Satu-Satunya di Hatiku (38)

Penerjemah: Paperplane Editor: Caron_

Ketika Ji Yi mendengar ini, pandangannya pada mie instan bergeser ke wajah He Jichen. Dia tahu dia menunggunya untuk menjawab pertanyaannya, tetapi sebaliknya, dia mengajukan pertanyaan sebagai balasan: “Anda makan mie instan untuk tahun baru?”

Saat Ji Yi menyebutkan mie instan, He Jichen mengingat kembali makan malam tahun barunya yang diimprovisasi. Dia memutar kepalanya, meletakkan tutupnya di mie cangkirnya dan membawanya kembali ke kantornya.

Ji Yi mengikuti di belakangnya diam-diam.

Saat dia melangkah ke kantor He Jichen, dia segera mundur lagi.

Selubung asap rokok begitu berat di dalam sehingga sofa dan meja kopi dipenuhi dengan bungkus rokok kosong.

Dokumen-dokumen dilemparkan berantakan di atas meja, dan asbak di depan komputer dipenuhi puntung rokok dengan berbagai ukuran.

Dia Jichen meletakkan mie instan ke atas meja, berjalan ke jendela dan membukanya.

Angin dingin yang memasuki ruangan sedikit kuat karena dengan cepat menghembuskan sebagian besar asap beserta dokumen-dokumen di atas meja ke lantai.

Ketika Ji Yi membungkuk untuk mengambilnya, dia melihat sekilas banyak coretan yang dilingkari dengan tinta hitam.

Coretan-coretan di selembar kertas terlihat familier – mereka persis seperti bagaimana buku teksnya terlihat bertahun-tahun yang lalu ketika dia bangun dan menemukan buku-bukunya dipenuhi dengan poin-poin kunci yang dilingkari.

Tatapan Ji Yi tidak bisa membantu tetapi berlama-lama di atas kertas. Sebelum dia bisa mengetahuinya, He Jichen kembali dari membuka jendela dan tidak lagi bersandar di meja. “Kamu belum menjawab pertanyaanku,” katanya datar.

Suara He Jichen tiba-tiba menyela pikiran Ji Yi, membuatnya meliriknya. Dia berjalan menghampirinya dan meletakkan dokumen-dokumennya di atas meja. Tepat ketika dia hendak memberitahunya bahwa Fatty mengatakan yang sebenarnya tentang bagaimana dia tidak kembali ke Sucheng sehingga dia datang untuk mencarinya, kata-kata itu sepertinya tidak bisa lepas dari mulutnya. Dia melirik keyboard He Jichen dan melihat satu foto terbaring di atasnya.

Dia mengenali semua orang di dalamnya.

Itu adalah foto keluarga dari keluarga He.

Kata-kata yang ingin dia ucapkan tiba-tiba berhenti di tenggorokannya dan perasaan sedih yang tak terlukiskan langsung memenuhi hati Ji Yi.

Apakah dia menghabiskan malam tahun baru di kantor melakukan lembur karena dia ingin membiarkan pekerjaan mengalihkan pikiran dari masalah keluarganya?

Tapi meski begitu, dia merokok begitu banyak rokok karena dia tidak bisa menutupi kesedihan yang mendalam?

Dengan pemikiran itu, tatapan Ji Yi menyapu puntung rokok dan bungkus rokok kosong di berbagai area ruangan. Semakin dia melihat, semakin marah dia.

Dia sudah cukup kesal; jika saya menyebutkan bahwa dia tidak kembali ke Sucheng sekarang, saya khawatir itu seperti mengambil keropengnya …

Dengan pemikiran itu, Ji Yi mengambil tegukan keras dan mendorong kata-katanya kembali. Kemudian dia menggerakkan bibirnya dan mengucapkan kebohongan putih: “Aku baru saja mengantarkan ibuku ke temannya untuk bermain mahjong. Dalam perjalanan kembali, saya kebetulan melewati kantor dan memperhatikan lampu menyala, jadi saya datang untuk memeriksanya. ”

Jika semuanya seperti sebelumnya, Ji Yi pasti akan bertanya kepada He Jichen mengapa dia melakukan lembur di kantor pada malam tahun baru.

Tetapi mengetahui kebenarannya, dia memilih untuk menghindari topik itu. Tanpa menunggu He Jichen menjawab, dia menggerakkan kepalanya dari kiri ke kanan dan memindai seluruh ruangan lagi. Kemudian dia menatap mie instan yang He Jichen dengan santai letakkan di atas meja dan mengganti topik pembicaraan: “Mie Anda sepertinya sudah siap.”

He Jichen mengeluarkan “Mhm” dan membuka tutupnya.

Aroma itu langsung meresap ke setiap sudut kantor.

Ada restoran yang buka untuk bisnis pada malam tahun baru, tetapi mereka hanya melayani tamu dengan pemesanan setengah bulan sebelumnya. Akan aneh bagi dua orang untuk keluar makan secara spontan sekarang. Orang lain menghabiskan malam tahun baru di rumah untuk makan malam reuni keluarga, tetapi He Jichen sedang makan sendirian … Ji Yi terdiam beberapa detik dan berkata, “Apakah ada lagi?”

–> Baca Novel di novelku.id <–