A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 448

Bab 448: Aku Akan Membawamu Pulang (8)

Penerjemah: Paperplane Editor: Caron_

Setelah He Jichen meletakkan telepon, dia meletakkan rokok itu di sudut mulutnya dan menyeretnya. Ketika dia perlahan-lahan mengeluarkan awan asap, dia melihat keluar jendela mobilnya dan menatap gedung tinggi di dekatnya. Melalui asap, tatapannya jatuh ke jendela apartemennya yang menyala.

Setelah menatap begitu lama, He Jichen hanya berkedip ketika teleponnya berdering. Dia perlahan menarik pandangannya saat matanya menyapu layar ponselnya. Itu adalah seseorang dari perusahaan yang memanggil – mereka mungkin mendesaknya untuk kembali. Dia tidak mengangkat telepon. Dia menjepit rokok di antara jari-jarinya dan menginjak gas saat dia perlahan-lahan pergi.

–

Ketika pintu terbuka lagi, Ji Yi berpikir itu He Jichen yang kembali dari melihat Dr. Xia keluar. Tubuhnya secara naluriah menegang sebelum dia mendengar suara Zhang Sao: “Nona Ji.”

Ji Yi tertegun sejenak tetapi setelah dua detik, dia mengangkat kepalanya untuk melihat bahwa itu hanya Zhang Sao sendiri.

Dia mengira He Jichen masih berbicara dengan Dr. Xia di luar. Ji Yi balas tersenyum. “Zhang Sao.”

Sebelum He Jichen pergi, dia memberi banyak instruksi kepada Zhang Sao; dia ingat masing-masing dengan hati. Dia menunggu Ji Yi selesai mengganti sepatu dan masuk ke ruang tamu sebelum dia segera melakukan apa yang He Jichen minta dia lakukan. “Nona Ji, apa kamu lapar sekarang? Haruskah aku menyiapkan makan malam untukmu? ”

Ji Yi menggelengkan kepalanya.

Zhang Sao memikirkan apa yang dikatakan He Jichen – jika Ji Yi tidak lapar, buatkan secangkir susu panas untuk membantunya tidur. “Lalu Nona Ji, haruskah saya menyiapkan secangkir susu panas? Setelah Anda meminumnya, Anda akan tidur sedikit lebih baik. ”

Ji Yi ragu-ragu sejenak lalu dengan lembut mengangguk.

Zhang Sao tersenyum cerah dan menjawab, “Nona Ji, tolong tunggu sebentar,” lalu dia menuju ke ruang makan.

Setelah Zhang Sao muncul dari ruang makan membawa secangkir susu panas, pintu apartemen masih tidak menunjukkan tanda-tanda lainnya didorong terbuka.

Apakah He Jichen dan Dr. Xia benar-benar mengobrol di luar selama ini?

“Nona Ji, susumu.” Zhang Sao berhenti di samping Ji Yi dan menyerahkan secangkir susu padanya.

Ji Yi kembali sadar dan mengucapkan terima kasih. Setelah mengambil cangkir itu, dia mengangkatnya ke bibir dan menyesap sedikit. Melihat pintu masih tidak bergerak sedikit pun, Ji Yi tidak bisa menahan diri untuk bertanya dengan bingung, “Apakah dia … dan Dr. Xia masih mengobrol di luar?”

Zhang Sao berhenti sejenak dan menyadari bahwa “dia” yang dimaksud Ji Yi adalah He Jichen. Kemudian dia berkata, “Ketika saya masuk, Tuan He sudah pergi.”

Jadi, He Jichen pergi jauh-jauh hari … lalu dua panggilan telepon itu sebelumnya … Satu untuk Dr. Xia dan yang lainnya ke Zhang Sao?

Dia secara khusus memanggil Zhang Sao untuk menjagaku?

Ji Yi memegang cangkir susu diam-diam sambil tenggelam dalam pikirannya. Di sampingnya, Zhang Sao memperhatikan bahwa dia tidak bereaksi sama sekali, jadi dia menambahkan, “Mr. Dia mengatakan dia memiliki beberapa pekerjaan yang harus dilakukan di kantor, jadi dia memanggil saya untuk merawat Anda dengan baik. ”

Hal-hal benar-benar seperti yang saya pikirkan … Jantung Ji Yi tiba-tiba berdetak kencang dan ujung jarinya tidak bisa membantu tetapi mengencangkan di sekitar cangkir susu. Kemudian dia merasakan jantungnya sendiri mulai berdetak kencang tanpa terkendali.

Di masa lalu, dia berada dalam situasi yang sama tetapi pada saat itu, dia tidak mengerti bahwa itu adalah pertanda bahwa dia tersentuh secara emosional oleh He Jichen. Sekarang, dia mengerti apa yang mereka maksudkan, tetapi dia takut … Dia takut dia akan jatuh lebih dalam, dan setelah membuat hubungan mereka jelas, ini akan membuat masalah berantakan lagi.

Dengan pemikiran itu, Ji Yi mengambil tegukan keras saat dia mencoba yang terbaik untuk menekan detak jantungnya. Kemudian dia menjawab kepada Zhang Sao dengan “Oh,” sebelum mengangkat cangkir dan meneguk susunya.

Setelah meletakkan cangkir di atas meja, Ji Yi meninggalkan Zhang Sao dengan kata-kata: “Aku akan beristirahat sekarang.” Tanpa menunggu balasan, dia bangkit dan berjalan ke kamar He Jichen.

–> Baca Novel di novelku.id <–