A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 436

Bab 436: Apakah Anda Datang untuk Melihatnya? (6)

Penerjemah: Paperplane Editor: Caron_

Cheng Weiwan tertawa terbahak-bahak karena dia tidak pernah membayangkan dia akan menelepon pada saat tertentu. Tanpa keberatan berbicara dengannya dengan Ji Yi di sekitar, dia mengangkat telepon dan menerima telepon.

“Makan malam … dengan Xiao Yi … restoran Jepang baru di West Road of Third Ring South … Tidak yakin. Baru saja mulai makan belum lama ini … ”

Bahkan jika Ji Yi tidak bisa mendengar apa yang dikatakan Han Zhifan, dia bisa menebak apa yang dia minta dari balasan Cheng Weiwan.

Dia tidak yakin apakah itu karena dia ada di sana, tapi sepertinya Cheng Weiwan khawatir membuatnya menunggu, jadi dia bergegas untuk mengakhiri panggilan. “Mm, baiklah. Menutup telepon … Sampai jumpa. ”

Ji Yi meletakkan sumpitnya dan melihat ke atas. Dia melirik Cheng Weiwan, yang meletakkan teleponnya dan sekarang menyeka tangannya dengan handuk basah. “Aku tahu dia sangat peduli padamu. Kalau dipikir-pikir, dia sudah mengejar Anda selama lebih dari dua bulan – harus hampir tiga bulan sekarang – kan? Dia pasti sangat menyukaimu. Apakah Anda benar-benar tidak akan mempertimbangkannya? ”

“Xiao Yi, aku meminta untuk bertemu denganmu hari ini untuk mengejar ketinggalan, bukan karena aku membutuhkan pembuat korek api.”

“Baiklah, jangan pergi ke sana …” kata Ji Yi sambil tersenyum.

Setelah itu, topik diskusi mereka berubah.

Ji Yi dan Cheng Weiwan benar-benar cocok. Dari serial TV hingga selebritis hingga buku, mereka tidak bisa berhenti mengobrol.

Mereka berdua begitu asyik mengobrol sehingga mereka tidak memperhatikan waktu. Mereka tidak berhenti berbicara sampai seorang pelayan datang untuk mengingatkan mereka bahwa hanya ada sepuluh menit sampai penutupan. Ketika mereka menunggu pelayan mengambil tagihan mereka, mereka mulai mengepak barang-barang mereka.

Setelah membayar, Ji Yi pergi ke kamar kecil. Ketika keluar, dia meninggalkan restoran bersama Cheng Weiwan, yang menunggunya di pintu masuk.

Restoran Jepang memiliki perabotan yang menarik. Mungkin mereka ingin menciptakan suasana yang unik karena mereka memilih untuk menghiasnya seperti halaman kuno di jantung kota. Bambu menutupi halaman bersama dengan lentera kertas, yang memberikan perasaan Kyoto-esque.

Ada halaman yang luas, dan ketika pengunjung keluar dari restoran Jepang, mereka akan menemui lorong. Mobil dilarang mengemudi ke gang, jadi Ji Yi dan Cheng Weiwan terpaksa berjalan ke jalan utama.

Hanya ada beberapa orang yang tinggal dekat dengan halaman. Itu paling berisik di siang hari, tetapi datang ke sini terasa sangat terpencil dan sunyi di malam hari.

Ji Yi dan Cheng Weiwan mengikuti lampu redup dan meliuk-liuk di gang selama sekitar lima menit tanpa menabrak siapa pun.

Tidak sampai mereka berubah menjadi gang yang agak panjang sehingga mereka mendengar beberapa langkah berat datang dari belakang mereka.

Karena naluri, Ji Yi melirik ke belakang untuk melihat sekitar lima atau enam pria, masing-masing membawa sebatang rokok di tangan mereka.

Mereka agak jauh dari mereka, tetapi mereka berjalan cepat. Tidak lama kemudian, mereka menyusul mereka berdua.

Ji Yi mengulurkan tangannya dan menarik Cheng Weiwan ke samping untuk membiarkan mereka lewat.

Ketika mereka semakin dekat, Ji Yi melihat bahwa mereka berpakaian seperti preman dengan tato yang mengancam.

Salah satu pria dengan potongan rambut pirang melirik Ji Yi dan Cheng Weiwan saat dia lewat. Ji Yi tidak yakin apakah dia sedang membayangkan sesuatu atau tidak, tapi dia merasakan garis pandang pria itu tetap melekat di wajah Cheng Weiwan.

Segera setelah itu, orang-orang itu menghilang pada titik balik di depan.

Ji Yi dan Cheng Weiwan tidak terlalu memikirkan orang-orang itu saat mereka melanjutkan pembicaraan sambil berjalan maju.

Tetapi ketika mereka berdua mencapai titik balik, mereka melihat bahwa orang-orang yang lewat sebelumnya semua masih di sana.

–> Baca Novel di novelku.id <–