A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 399

Bab 399: Bangun di Hari Berikut (9)

Penerjemah: Editor Paperplane: Caron_

…

Festival film selesai pada pukul sepuluh malam.

He Jichen dengan bijaksana menolak lebih dari sepuluh undangan untuk bertemu sesudahnya. Setelah menyelinap keluar, dia segera meraih teleponnya dan mencoba menelepon Ji Yi begitu dia masuk ke mobil.

Sama seperti upaya sebelumnya untuk menghubunginya, teleponnya masih dimatikan.

Dari kaca spion, Chen Bai, di kursi pengemudi, melihat He Jichen meletakkan telepon di telinganya untuk kedua kalinya.

Chen Bai tidak perlu bertanya; dia tahu He Jichen memanggil Ji Yi.

Sejak He Jichen bangun di sore hari, Chen Bai terus berada di sisinya. Ketika dia menghadiri festival film di malam hari, He Jichen harus menghibur banyak orang, tetapi kadang-kadang, dia akan mengeluarkan ponselnya dan mengetuk layar. Kadang-kadang, orang-orang di sampingnya akan berbicara dengannya, tetapi He Jichen tidak akan bereaksi untuk waktu yang lama dan ketika dia melakukannya, dia menjawab dengan jawaban satu kata.

Dia tahu lebih baik daripada siapa pun yang ditinggalkan Nona Ji tanpa pamit. Dalam hatinya, dia tahu bahwa He Jichen tidak berminat untuk tersenyum, tetapi dia tersenyum pada semua orang yang dia temui di festival film. Saat dia selesai melakukan percakapan santai, akan ada kekaburan yang tak terlukiskan di matanya.

Apa yang lebih melelahkan daripada memaksa seseorang untuk tersenyum? Tetapi selama empat jam penuh, Tuan He berhasil melewati festival film …

Chen Bai kembali dari akal sehatnya dan melihat sedikit khawatir merayap di antara alis tampan He Jichen. Dia segera mengeluarkan telepon dari telinganya.

Chen Bai menduga bahwa panggilan He pasti tidak sampai ke Nona Ji.

Melihatnya membuat Chen Bai sedikit tidak nyaman, dan dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menghiburnya. “Pak. Dia, tidak akan terjadi apa-apa pada Nona Ji. Dia mungkin memutuskan dia ingin waktu sendirian. Anda tidak perlu khawatir. ”

He Jichen melirik Chen Bai melalui kaca spion tanpa mengeluarkan suara.

Untuk membuat suasana hati He Jichen sedikit lebih baik, Chen Bai tersenyum ketika berkata, “Apa lagi, Tuan He, Anda memperlakukan Nona Ji dengan baik. Anda tampan dan kaya, dan Anda telah dianggap sebagai sutradara yang paling diinginkan abad ini. Anda adalah lelaki impian dari sembilan miliar gadis muda, jadi Anda tidak perlu terlalu khawatir. Nona Ji adalah wanita biasa juga, jadi dia pasti merasakan sesuatu untukmu juga … ”

Dengan itu, saat Chen Bai terus mengoceh, kegelapan di mata He Jichen tumbuh lebih intens.

Chen Bai menyadari ada sesuatu yang salah, jadi dia buru-buru menutup mulutnya dengan ketakutan.

Mungkinkah saya mengatakan sesuatu yang salah? Kenapa semakin aku mencoba membujuknya, semakin kelihatan Mr. He?

Chen Bai tidak berani berbicara.

Mobil itu terdiam.

Tepat ketika Chen Bai berpikir itu akan sepi? sisa perjalanan mereka ke bandara, He Jichen tiba-tiba berkata, “Kalau saja dia hanya wanita biasa …”

Chen Bai, yang berkonsentrasi penuh pada mengemudi, tidak cukup menangkap apa yang dikatakan He Jichen dan secara alami mengeluarkan “Mhm?”

Dia disambut dengan dinding kesunyian.

Tepat ketika Chen Bai akan meminta He Jichen mengulangi apa yang dia katakan, dia melihat rasa ketidakberdayaan yang kuat di antara alis He Jichen saat dia menatap malam yang tanpa henti menghilang melalui jendela.

Ini adalah sisi He Jichen yang belum pernah dilihatnya selama bertahun-tahun mengenalnya.

Persis seperti itu, kata-kata yang ingin dia ucapkan tertelan.

Dia tidak pernah tahu bahwa Tuan He yang seperti dewa itu bisa terlihat begitu tak berdaya.

He Jichen tidak tahu bahwa Chen Bai sedang menatapnya.

Ketika dia menatap pemandangan di luar jendela, dia terus berpikir dengan tenang … bahwa itu akan baik-baik saja jika dia hanya sedikit lebih dangkal, serakah, tergila-gila dengan cinta, atau sia-sia, sehingga dia akan lebih seperti wanita lain dan menyukainya. …

–> Baca Novel di novelku.id <–