A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 379

Bab 379: Kali Kedua Mereka (9)

Penerjemah: Paperplane Editor: Caron_

Selama sepuluh detik, He Jichen mencium Ji Yi sampai seluruh tubuhnya mati. Dia sepenuhnya bergantung pada lengannya untuk mencegahnya merosot ke tanah.

Dia mungkin berpikir itu tidak nyaman untuk menciumnya sambil memegangnya, jadi tangannya tiba-tiba bergeser ke pinggangnya dan dia dengan paksa mengambilnya. Saat menciumnya, dia berjalan ke cermin abu-abu di ruang tamu. Lalu dia berbalik dan menekannya ke cermin dingin dengan berat tubuhnya. Setelah memastikan Ji Yi tidak akan jatuh ke tanah, dia menelan bibirnya yang bergetar lagi.

Saat dia menciumnya dengan keganasan yang semakin meningkat, tangannya ke cermin tidak bisa membantu tetapi meluncur turun ke kepalanya, sedikit demi sedikit. Rambutnya yang panjang jatuh ke telinganya dan menutupi lehernya yang ramping dan indah.

Kulitnya halus dan kenyal, tampak sangat menarik. Saat dia berlama-lama di atas tubuhnya, dia menciumnya lebih keras sementara jari-jarinya menyelinap ke tulang selangka. Ujung jarinya membelai tulang selangka wanita itu untuk waktu yang lama, lalu perlahan-lahan dia memindahkan tangannya ke kerah jubah mandi wanita itu dan meraih ke dalam.

Jari-jarinya bergetar, napasnya menjadi goyah, dan bahkan bibirnya mulai bergetar di bibirnya.

Saat ujung jarinya membelai kulitnya lebih dan lebih, bibirnya dengan enggan melepaskan miliknya dan mengikuti ke dagunya. Dia mencium lehernya, tulang selangnya …

Kekuatan ciumannya lembut namun keras. Sesekali, giginya akan sedikit menggigitnya.

Kulitnya sudah lebih adil daripada kebanyakan. Sangat lentur sehingga praktis bisa memeras air darinya. Ciuman kuat He Jichen meninggalkan bekas yang abadi di tubuhnya.

Setelah beberapa saat, leher, tulang selangka, dan dadanya dipenuhi dengan tanda-tanda ukuran yang berbeda.

Melihat tanda-tanda ini membuat He Jichen semakin terangsang dan terpikat. Dengan desakannya mendorongnya ke depan, dia melepas jubah mandinya, mengungkapkan bahunya yang sempurna yang dia gigit dengan tidak sabar.

Sementara itu, Ji Yi tidak yakin apa yang terjadi padanya, tapi dia merasakan dorongan yang luar biasa naik tanpa henti dalam dirinya. Dia tidak tahu bagaimana menahannya. Dia menikmatinya memperlakukannya seperti ini, tetapi dia juga merasakan rasa bingung yang berbeda.

Bibirnya terus bergerak ke bawah. Ketika dia mencapai perut bagian bawahnya, tubuh Ji Yi tidak bisa membantu tetapi tegang dan ujung jarinya, menggenggam bahunya, mengencang. Itu menunjukkan betapa gugup dan tak berdaya dia rasakan.

Dia membiarkan ujung jarinya jatuh ke pinggangnya dan dia melepaskan sabuk longgar.

Jubah mandi langsung tergelincir ke tanah.

Pemandangan kakinya yang panjang dan ramping mulai terlihat.

Dia menghirup udara dingin saat jari-jarinya jatuh ke kakinya.

Dia secara naluriah mendengus lemah, serak, “Mhm …” Lalu dia merogoh jari-jarinya ke pundaknya.

–> Baca Novel di novelku.id <–