A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 360

Bab 360: Ini Jawaban Saya (10)

Penerjemah: Paperplane Editor: Caron_

Wanita itu berkata banyak, namun He Jichen tidak mengatakan mengintip sebagai balasan. Dia mungkin takut ditolak olehnya, jadi dia mengulurkan tangannya dan menarik lengan bajunya. Dia mulai merengek dengan manis dan mengayunkan tubuhnya seperti anak kecil. “Jichen, berjanjilah, bukan? Kumohon, tolong tolong … ”

He Jichen tampak agak tidak sabar dengan omelannya, jadi dia memanggil namanya, “Xia Yuan …”

Jadi namanya Xia Yuan … Tidak hanya dia cantik, tapi namanya juga terdengar sangat bagus …

Ji Yi belum pernah bertemu wanita luar biasa seperti itu dalam hidupnya; belum pernah sebelumnya dia memperhatikan penampilan, tubuh, suara, dan bahkan nama wanita lain ini.

Terlebih lagi, Ji Yi tidak menyadari betapa dia memperhatikan segala sesuatu yang wanita ini disebut “Xia Yuan” lihat atau apa yang dia tahu.

He Jichen, yang tidak pernah benar-benar menjadi orang yang sabar, tidak meledak marah pada Xia Yuan, tapi dia hanya mengerutkan alisnya sedikit. Kemudian dia diam-diam meraih dengan lengannya yang lain dan dengan lembut mencabut Xia Yuan dari lengan bajunya. Dia memandang Ji Yi dan terus berbicara dengan Xia Yuan, “… Biarkan aku memperkenalkanmu sebentar. Ini Ji Yi, artis baru yang masuk ke perusahaan saya. ”

Begitu dia mendengar He Jichen menyebutkan namanya, Ji Yi segera membuang semua pikirannya ke belakang pikirannya dan memandang He Jichen.

Memperhatikan tatapannya, He Jichen berbicara lagi, “Dan ini Xia Yuan, putri profesor saya dan teman sekelas saya dari sekolah.”

Oh, jadi dia dari sekolah bergengsi; dia benar-benar siswa teladan … Terlebih lagi, dia mungkin dibesarkan dalam keluarga kaya. Apakah dia yang disebut orang sebagai “debutan”?

Mempertimbangkan apa yang dikatakan He Jichen, pikiran Ji Yi mulai berputar di sekitar Xia Yuan beberapa kali.

Setelah mendengar perkenalan He Jichen, Xia Yuan, yang telah lama duduk di sofa, akhirnya memperhatikan Ji Yi. Dia menoleh untuk melihat Ji Yi dengan senyum menyilaukan, lalu dia meraih tangannya yang langsing dan putih lily. “Halo, Nona Ji. Saya Xia Yuan, senang bertemu dengan Anda, ”kata Xia Yuan dengan hangat kepada Ji Yi.

Ketika Ji Yi mendengar Xia Yuan berbicara, dia tersenyum dan menatapnya. Namun, untuk beberapa alasan, setelah mendengar perkenalan Xia Yuan yang alami dan blak-blakan, senyum di wajahnya berubah kaku. Dia mencoba yang terbaik untuk menaikkan sudut bibirnya saat kata-kata dari mulutnya terdengar serak, “Halo, aku Ji Yi.”

Setelah mereka berdua berjabat tangan dengan sopan, Xia Yuan dan Ji Yi terus berbagi beberapa kata sopan.

Setiap kata yang dikatakan Xia Yuan tidak menyimpang jauh dari topik He Jichen. Jika dia tidak berbicara tentang betapa luar biasanya dia di sekolah, dia akan berbicara tentang hal-hal menarik yang terjadi padanya di sekolah …

Ji Yi bukan bagian dari kehidupan lama He Jichen di universitasnya, jadi dia tidak bisa membicarakannya dengan Xia Yuan; yang bisa ia lakukan hanyalah tersenyum tipis dan mendengarkan dengan lemah.

Ketika Xia Yuan mulai berbicara tentang waktu He Jichen menerima penghargaan di universitas, dia berbalik untuk memandang He Jichen dan berkata dengan suara yang luar biasa manis, “Jichen, tahukah Anda? Dua hari yang lalu, ayah saya menceritakan waktu Anda menerima penghargaan dalam percakapan. Dia bahkan menyebut Anda siswa paling berprestasi di antara semua muridnya. Kapan kamu bebas? Ayah saya sangat merindukanmu. Dia selalu menggangguku tentang kamu datang ke rumah kami untuk bermain catur dengannya ketika kamu memiliki waktu luang … ”

Ji Yi tidak yakin apa yang salah dengannya, tetapi ketika dia mendengar ini, dadanya terasa sangat sesak karena suatu alasan.

Tiba-tiba dia tidak ingin duduk di sana seperti orang bodoh, mendengarkan mereka mengobrol tentang hal-hal yang tidak dia ketahui.

Dia tidak menunggu He Jichen untuk menjawab dan memukulinya terlebih dahulu untuk mengatakan, “Direktur Permintaan maaf He, Miss Xia. Kalian berdua terus mengobrol, aku hanya akan melihat ke sana. ”

–> Baca Novel di novelku.id <–