A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 319

Bab 319: “Di Dalam Radius Anda” (9)

Penerjemah: Editor Paperplane: Mata Caron –

Chen Bai membuka lebar ketika dia menatap He Jichen dengan jari-jari yang gemetaran. Setelah beberapa waktu, dia secara naluriah memohon, “Mr. Dia…”

He Jichen sepertinya tahu apa yang akan dikatakan Chen Bai selanjutnya, jadi dia berbicara lagi tanpa memberi Chen Bai kesempatan untuk berbicara. Nada suaranya lambat, tetapi ada perasaan sombong dalam suaranya. “Nanny Chen, Anda tampaknya memiliki masalah nyata dengan wanita yang saya pilih untuk dimanjakan ?!”

“Tidak, aku tidak!” Chen Bai melesat di kursinya dan menggelengkan kepalanya seperti mainan. Dia sangat takut bahwa He Jichen tidak akan percaya padanya, jadi dengan keyakinan, dia menambahkan, “Aku pasti tidak!”

He Jichen tampak puas dengan jawaban Chen Bai. “Karena kamu tidak, tunjukkan ketulusanmu. Lakukan pekerjaan dengan baik dengan hal-hal yang saya minta dari Anda. ”

Apakah itu berarti bahwa jika saya tidak melakukannya dengan baik, itu berarti bahwa saya benar-benar memiliki masalah dengan wanita yang Tuan pilih untuk dirusak?

Chen Bai, yang ingin memohon untuk dirinya sendiri, tidak bisa mengatakan apa pun dalam pembelaannya.

He Jichen melihat betapa pucatnya Chen Bai, tapi dia tidak mundur sedikit pun. Dia menoleh dan memandang Han Zhifan lalu berkata dengan suara serius, “Zhifan, setelah kau kembali ke Beijing, mendesain ulang kartu nama Nanny Chen. Letakkan judul ‘Asisten Pribadi CEO’ setelah ‘Pengasuh Pribadi Miss Ji. ”

Setelah jeda, sepertinya ini tidak cukup, jadi He Jichen menambahkan, “Ingat, kata-kata ‘Pengasuh Pribadi Nona Ji’ harus dalam huruf tebal, lebih gelap, dan dua kali lebih besar dari kata-kata lainnya.”

Baru saja mengambil gelas anggur, Han Zhifan minum setengah gelas anggur ketika dia hampir meludahkannya lagi dengan “Poof!” Saat dia mendengar apa yang dikatakan He Jichen. Dia meraih tisu, menyeka sudut bibirnya kemudian melirik Chen Bai yang sepertinya ingin menangis tetapi air matanya tidak mau keluar. “Jangan khawatir, aku akan mengerjakannya untuk Nanny Chen segera setelah aku kembali,” jawab Han Zhifan.

He Jichen tampak puas dengan jawaban Han Zhifan sehingga dia mengangkat kepalanya dan menenggak anggur. Lalu dia meletakkan gelasnya dan bangun lebih dulu. “Ayo pergi.”

Ketika Chen Bai mendengar He Jichen mengatakan ini, dia segera melompat dari sofa dan berlari ke sisi He Jichen untuk menciumnya dengan cara yang paling jelas. Kemudian dia membantu He Jichen membawa blazernya.

He Jichen bertindak seolah-olah dia tidak melihat senyum sopan Chen Bai saat dia menuju lift dengan ekspresi kusam di wajahnya.

Ketika mereka bertiga meninggalkan Grand Hyatt, Chen Bai membuka pintu mobil untuk He Jichen dan Han Zhifan untuk masuk ketika Han Zhifan melihat sekilas Cheng Weiwan dari sudut matanya. Dia berdiri di seberang jalan. Saat itu, Han Zhifan berhenti masuk ke mobil, berdiri tegak dan berkata kepada He Jichen, yang sudah ada di dalam mobil: “Kalian kembali ke hotel dulu. Aku masih punya urusan, jadi sampai ketemu nanti. ”

He Jichen bertanya tidak lebih dari itu dan memberi Han Zhifan anggukan lembut seolah-olah memberi tahu Chen Bai bahwa ia harus menyalakan mobil.

Setelah He Jichen dan Chen Bai pergi, Han Zhifan berjalan ke seberang jalan.

Setelah He Jichen dan Chen Bai pergi, Han Zhifan berjalan ke pinggir jalan dan membuka kunci sepeda umum. Dia mengikuti jalan, belok di jalan di depan, dan berhenti di depan Cheng Weiwan.

Ketika Cheng Weiwan mendengar suara, dia mendongak dari teleponnya dan melihat Han Zhifan. Itu mengejutkannya sejenak, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa.

Han Zhifan duduk di sepeda dan meletakkan kedua kakinya di tanah. “Kembali ke hotel? Ayo pergi. Aku akan membawamu. ”

Cheng Weiwan menolaknya dengan lembut berkata, “Tidak, terima kasih.” Dia meletakkan teleponnya dan berjalan ke jalan dalam upaya untuk menjauhkan diri dari Han Zhifan.

Han Zhifan menyusulnya di atas sepeda. “Tidak apa. Saya lebih dari bersedia untuk melayani wanita yang saya cintai pada pandangan pertama. ”

–> Baca Novel di novelku.id <–