A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 30

Bab 30: Terima Kasih Atas Kemurahan Hati Anda (10)

Penerjemah: Paperplane Editor: Caron_

Meskipun dia menggunakan argumen yang tak terbantahkan untuk menepis kecurigaan Bo He, dia masih memiliki keraguan mendalam di dalam hatinya.

Ketika He Jichen memanggil kamar asrama, dia tepat di sebelahnya. Bo He dan Tang Huahua juga bersamanya, jadi apakah dia mencari Ji Yi?

Kadang-kadang, intuisi wanita benar-benar akurat.

Dia harus mengakui, ketika dia mengundang He Jichen akhir pekan itu, dia sengaja memberi tahu He Jichen bahwa Ji Yi juga akan pergi ke sumber air panas.

Jadi ketika dia tiba-tiba melihat He Jichen di Paviliun Peony, dia akhirnya mengerti.

He Jichen tidak tertarik padanya. Dia jelas tidak mabuk cinta padanya, tapi Ji Yi.

Dan selama lebih dari sebulan sekarang, aku dengan bodohnya digunakan sebagai bidak.

Bagaimana saya bisa mengambilnya? Bagaimana aku bisa?

Namun dia tidak ingin kehilangan muka di depan He Jichen, jadi dia berencana untuk menghancurkan Ji Yi. Dia ingin Bo He dan Tang Huahua memandang rendah dirinya, dan dia ingin He Jichen berpikir dia wanita yang licik dan penuh perhitungan … jadi dia tampil di acara itu malam ini.

Lin Ya bersiap dengan baik sebelumnya untuk malam itu. Dia penuh percaya diri, tetapi dia tidak pernah membayangkan Ji Yi akan memiliki alat perekam untuknya.

Pada akhirnya, dia tidak menghancurkan targetnya tetapi menghancurkan dirinya sendiri. Bo He dan Huahua pasti memandang rendah dirinya sekarang, dan untuk He Jichen …

Saat memikirkan itu, jari-jari Lin Ya bergetar. Dia dengan hati-hati mengangkat kepalanya dan menatap He Jichen.

Dia membungkuk untuk mengambil tasnya …

Pada saat itu, sepotong harapan muncul di hati Lin Ya yang pucat. Jika dia melakukan ini, apakah itu berarti dia memaafkan saya?

“Dia Dage, aku …”

Sebelum Lin Ya bisa selesai, He Jichen menegakkan tubuh, mengangkat tangannya dan melemparkan tas ke wajahnya.

Dengan itu, rasa sakit yang luar biasa menusuk hati Lin Ya. Jantungnya langsung hancur.

Dia tidak membantuku mengambil tasku; dia memberi saya rasa obat saya sendiri dengan melemparkan tas yang baru saja saya lempar ke Ji Yi!

Air mata langsung memenuhi mata Lin Ya. Dia menoleh dan menatap He Jichen ketika dia berkata, sedikit tersendat, “He Da …”

Dia hanya berhasil mengeluarkan kedua kata itu sebelum He Jichen melangkah mundur ke kamarnya. Seolah-olah dia tidak mau membuang waktu lagi dengannya. Dia membanting pintu tepat di wajahnya.

–

Setelah pertarungan mereka, Ji Yi tidak berminat untuk menghabiskan akhir pekan di resor air panas, jadi keesokan paginya, dia mengirim Li Da, Bo He, dan Tang Huahua masing-masing sebuah pesan. Dia memberi alasan yang lemah dan kembali ke rumah, kembali ke kota.

Ji Yi tidak kembali ke asrama sekolah malam itu karena dia baru masuk kelas keesokan paginya. Ketika dia kembali ke sekolah, dia langsung pergi ke ruang kelas.

Lin Ya tidak pernah muncul, bahkan setelah bel berbunyi untuk kelas.

Setelah kelas, ketika Bo He dan Tang Huahua mencari Ji Yi untuk berbicara, Ji Yi mengetahui bahwa Lin Ya tidak kembali ke kamar asrama tadi malam juga.

Pada hari-hari berikutnya, tidak masalah di ruang kelas atau asrama, Lin Ya tidak ditemukan.

Ketika mereka bertiga – Ji Yi, Bo He, dan Tanghuahua – selesai kelas dan kembali ke asrama mereka pada hari Jumat, Tang Huahua baru saja akan mengeluarkan kuncinya untuk membuka kunci pintu ketika seseorang dari dalam membuka pintu.

Itu Lin Ya, yang tidak mereka lihat selama beberapa hari. Dia keluar dari kamar dengan koper dan berjalan keluar.

–> Baca Novel di novelku.id <–