A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 284

Bab 284: Bisakah Kamu Memberiku Pelukan? (4)

Penerjemah: Paperplane Editor: Caron_

Tadi malam ketika dia tidak menerima balasan dari “He Yuguang,” dia mengira dia sudah tertidur, jadi dia meletakkan teleponnya dan tidur juga.

Dia tidak pernah membayangkan bahwa dia belum benar-benar tertidur …

Mendengar itu, Ji Yi mengetuk obrolan.

Selain pesan “selamat malam” ini, ada pesan lain. Pesannya tidak lama: “Anda tidak pernah sendirian, Anda masih memiliki saya.”

Anda tidak pernah sendirian, Anda masih memiliki saya … Apakah Yuguang Ge membalas pesan saya: “Saya hanya bisa mengandalkan diri sendiri di dunia ini”?

Hati Ji Yi tiba-tiba menghangat dan dia menatap terpaku pada kata-kata itu.

Anda masih memiliki saya … Meskipun keempat kata itu sederhana dan mereka bukan sumpah cinta abadi atau kata-kata manis yang menyayat hati kekasihnya, dia masih berpikir itu menghangatkan hati yang luar biasa.

Ya … Selama Anda telah mengalami pengkhianatan, yang terendah dari yang rendah, tidak ada yang tersisa dan harus memulai hidup dari awal lagi, hanya dengan begitu Anda akan tahu bahwa kata-kata yang akan membuat Anda merasa paling aman di dunia bukan “Aku mencintaimu,” “Aku akan menikahimu,” “Aku akan mendukungmu secara finansial,” atau “bersama” … tetapi mereka “kamu masih memiliki aku.”

…

Setelah He Jichen selesai bekerja, pikiran pertama yang dia miliki adalah memandang Ji Yi.

Dia memegang teleponnya, menatap lembut pada sesuatu di layarnya dengan senyum di sudut bibirnya.

Apa yang membuatnya begitu bahagia?

He Jichen penasaran, jadi dia secara naluriah membentangkan lehernya dan melirik layar ponsel Ji Yi.

Dia dengan cepat melihat tiga kata “Yuguang Ge.”

Dari percakapan di layar, He Jichen dengan mudah mengenali bahwa itu adalah WeChat.

Apakah dia membaca obrolan antara dirinya dan “He Yuguang”?

Alis He Jichen berkedut dan dia mengulurkan lehernya lebih jauh untuk melihat ponsel Ji Yi dengan lebih baik.

Halaman tersebut menampilkan percakapan mereka tadi malam.

Di bagian atas ada pesan yang dia kirim padanya, tetapi pada akhirnya adalah balasannya kepadanya.

Apakah dia benar-benar bahagia atas percakapan itu dengan “He Yuguang”?

Jauh di lubuk hati, He Jichen mulai merasakan perasaan pahit yang intens. Detik berikutnya, dengan matanya sendiri, dia melihat Ji Yi dengan lembut membelai kata-kata “Kamu tidak pernah sendirian, kamu masih memiliki saya” di teleponnya.

Jadi, dia tidak senang karena percakapan antara dia dan “He Yuguang,” tetapi karena kata-kata itu sendiri?

Hati He Jichen tersentak oleh rasa sakit tajam yang menusuk saat dia secara naluriah memutar kepalanya dan melihat ke luar jendela.

Bukankah aku mengirim kata-kata itu padanya semalam untuk menghiburnya?

Sekarang dia sangat bahagia, bukankah seharusnya aku juga merasa bahagia?

Jadi tidak ada yang perlu disedihkan dari … saya mencapai tujuan saya, bukan?

He Jichen berulang kali mencoba menghibur dirinya untuk waktu yang lama sebelum rasa sakitnya mereda.

Dia menggeser garis pandangnya dan dia diam-diam menatap bayangan siluetnya melalui jendela untuk sementara waktu. Saat dia hendak menoleh dan mengatakan sesuatu padanya, teleponnya mulai berdering.

Cincin tiba-tiba membangunkan Ji Yi.

Ketika He Jichen mengangkat telepon, dia melihat melalui pantulan di jendela ketika jari-jari Ji Yi bergetar saat meraih teleponnya.

Tatapan He Jichen berlama-lama di atas Ji Yi selama dua detik kemudian dia menatap layar ponsel.

Ketika dia melihat nama itu di layar ponselnya, dia secara insting melirik Ji Yi.

–> Baca Novel di novelku.id <–