A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 276

Bab 276: Kamu Tidak Pernah Sendiri, Kamu Masih Memiliki Aku (6)

Penerjemah: Editor Paperplane: Caron_

“Kamu tidak pernah sendirian, kamu masih memiliki aku.”

Dia awalnya ingin menambahkan dua kata “Manman,” tetapi setelah selesai mengetik, dia ragu-ragu sejenak sebelum dia mengakhiri hal-hal di sana.

Dia ingin memperlakukannya sebagai sesuatu yang akan dikatakan He Jichen.

Draf aslinya adalah: Anda tidak pernah sendirian, Anda masih memiliki saya, gadis Cola.

–

Tadi malam, Ji Yi tidak bisa tidur karena He Jichen. Dia hanya tidak bisa tidur ketika dia berbaring di tempat tidur, melempar dan berbalik. Kemudian teleponnya menyala, dan dia menerima pesan dari “He Yuguang.”

Mungkin dia bingung, atau mungkin itu karena dia suka berbagi hal-hal dengan He Yuguang ketika dia masih muda, tetapi setelah dia mengetahui bahwa He Yuguang tahu tentang semua yang terjadi di set, dia kembali ke keadaannya sebelumnya. Dia mengetik kata demi kata, menumpahkan semua hal kecil di benaknya.

Berbagi adalah cara baginya untuk curhat. Bahkan jika dia mengetik banyak kata dan tidak mendapat jawaban, dia merasa jauh lebih baik. Akhirnya, menunggu balasannya membuatnya menutup mata dan tertidur.

Keesokan harinya, Ji Yi terbangun oleh ketukan di pintu.

Dia grogi berjalan ke pintu untuk melihat pelari lantai berdiri di luar. Mereka mengatakan kepadanya bahwa adegannya telah didorong kembali ke tujuh hari kemudian dan para pemain dan kru telah mengatur untuk adegan lain untuk ditembak terlebih dahulu.

Setelah pelari lantai pergi, Ji Yi bingung mengapa pelari lantai secara pribadi dikirim untuk memberitahunya … Ketika dia kembali ke tempat tidurnya, dia mengambil teleponnya dan memeriksa waktu, hanya untuk menyadari bahwa teleponnya telah secara otomatis berubah mati karena kehabisan baterai.

Setelah dia memasangnya untuk mengisi daya, dia memeriksa waktu di jam hotel. Sudah jam delapan pagi.

Setelah pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan diri, Ji Yi pergi ke restoran di lantai dua.

Dia tidak akan pergi ke restoran jika acara kemarin tidak terjadi karena itu akan menjadi perjalanan yang sia-sia – dia tidak akan pernah bisa makan.

Tetapi hari ini berbeda. Qian Ge kehilangan begitu parah kemarin sehingga dia tergoda untuk membalas dendam. Namun, setelah diekspos oleh He Jichen, dia pasti tidak akan mencoba apa pun lagi.

Sama seperti yang dipikirkan Ji Yi, begitu dia berjalan ke restoran, semuanya berjalan lancar.

Yang mengejutkannya, staf yang menunggu melakukan gelar delapan puluh padanya dan mengubah sikap mereka sepenuhnya.

Ketika dia sedang makan, setelah dia mencapai bagian bawah gelas susunya, seorang pelayan datang untuk menanyakan apakah dia perlu top up.

Setelah makan malam, Ji Yi bangun, seorang pria muda menghampirinya dan dengan sopan bertanya, “Nona, apakah Anda puas dengan makanan Anda?”

Kapan para pemain dan kru membeli restoran dan bagaimana tingkat keramahtamahan ini mungkin terjadi? Ji Yi tertegun sejenak sebelum dia tersenyum, mengangguk, dan menjawab, “Itu bagus.”

“Luar biasa.” Lelaki itu tersenyum dan dengan kedua tangan, dia menghadiahinya kartu nama dari sakunya. “Nona, aku manajer restoran. Jika Anda memiliki permintaan di masa mendatang, Anda dapat menghubungi saya. ”

Dia jelas bukan manajer restoran … Ji Yi tertegun lagi.

Pria itu mungkin menduga bahwa dia bingung, jadi dia tersenyum dan menjelaskan, “Tadi malam, manajer restoran berubah pada menit terakhir, jadi aku akan bertanggung jawab atas makanan untuk para pemain dan kru mulai sekarang.”

“Oh,” jawab Ji Yi ketika dia tersadar dan mengambil kartu nama. “Maaf merepotkanmu sejak saat ini.”

–> Baca Novel di novelku.id <–