A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 272

Bab 272: Kamu Tidak Pernah Sendiri, Kamu Masih Memiliki Aku (2)

Penerjemah: Paperplane Editor: Caron_

Ketika He Jichen menyelesaikan apa yang dia katakan, Han Zhifan tiba-tiba membanting gelas tingginya ke meja kopi.

Dia Jichen mengerutkan alisnya dan berbalik untuk melihat Han Zhifan dengan bingung. “Apa yang salah?”

Han Zhifan tidak mengatakan apa-apa, tapi tatapannya pada gelas tinggi itu tumbuh intens.

Cheng Weiguo … Bahkan jika dia berubah menjadi abu, dia masih bisa mengenali tiga kata itu.

Dia tidak akan pernah melupakan hal kotor dan rendah yang dilakukan pria berpakaian bagus itu!

Jadi wanita yang dia perhatikan hari ini yang membuatnya merasa begitu damai adalah putri Cheng Weiguo?

Dia mendengar Cheng Weiguo hanya memiliki satu anak perempuan yang sangat dia cintai.

He Jichen mengerutkan alisnya sedikit lebih keras. “Apa yang salah?”

Han Zhifan tersentak kembali ke akal sehatnya dan menyadari bahwa dia tersesat sejenak dan buru-buru menekan perasaan di matanya. Dia menatap He Jichen dan menembakkan senyum hangatnya yang biasa. “Tidak ada, saya hanya terkejut. Saya tidak pernah membayangkan bahwa permata tersembunyi akan berada di tim produksi Anda! ”

He Jichen mempercayai Han Zhifan, jadi dia tidak mengejar lebih jauh.

Melihat He Jichen tampak normal dan tidak memahami apa pun, Han Zhifan merasa lebih tenang. Kemudian dia melihat ke bawah untuk menyembunyikan emosi mendidih di matanya.

Cheng Weiguo, Cheng Weiwan, Cheng Weiwan, Cheng Weiguo…

Dia mengulangi kedua nama itu dalam benaknya berulang kali sampai akhirnya dia mengertakkan gigi dengan kebencian dan keganasan.

Dalam kehidupan ini, dia tidak akan pernah memaafkan Cheng Weiguo. Dia telah menunggu kesempatan untuk memberi Cheng Weiguo nasib yang lebih buruk daripada kematian … Dengan penampilan Cheng Weiwan, ini mungkin saja kesempatan itu baginya.

Saat memikirkan itu, Han Zhifan kehilangan minat untuk duduk-duduk di kamar He Jichen. “Sudah larut, jadi aku kembali ke kamarku untuk beristirahat.”

He Jichen sedikit mengangguk. Dia tidak mencoba membuat Han Zhifan tetap, tetapi dia teringat sesuatu saat dia bangun dan menangis kepada Han Zhifan, “Ah ya!”

“Mm?” Han Zhifan menghentikan semua yang dia lakukan dan menatap He Jichen.

He Jichen mengangkat kepalanya dan menenggak anggur merah lalu melirik Han Zhifan dan berkata dengan suara yang membosankan, “Aku harus tetap di tempat dan tidak bisa pergi, jadi ada sesuatu yang ingin kutanyakan padamu.”

“Apa itu? Katakan saja dan sudah selesai. ”

“Kembalilah ke Beijing dan bantu aku mencari tahu rumah sakit mana Ji Yi melakukan aborsi tiga tahun lalu …” Kembali ke kamar Ji Yi, dia mendengar Qian Ge menyebutkan bagaimana Ji Yi hampir kehilangan nyawanya selama aborsi beberapa tahun lalu. Jika itu benar-benar terjadi bagaimana Qian Ge menggambarkannya, mengapa dia mengambil risiko sangat besar untuk menghindari memiliki anaknya? Mungkinkah ada semacam alasan tersembunyi yang tidak dia ketahui?

Mendengar itu, He Jichen menambahkan, “Ingat, saya ingin ikhtisar paling komprehensif tentang apa yang terjadi.”

“Baiklah,” janji Han Zhifan. Melihat He Jichen tidak memiliki perintah lain, dia mengucapkan selamat tinggal dan pergi.

Pintu dengan lembut membuka dan menutup, tiba-tiba menyebabkan ruangan menjadi sangat sunyi. Sekarang hanya ada He Jichen yang tersisa di ruangan itu.

Dia duduk di sofa selama beberapa waktu sebelum alarm di telepon berdering. Dia akhirnya bangkit dan berjalan keluar dari kamar.

Karena luka di tangannya, He Jichen pergi ke kamar kecil untuk dengan cepat menyegarkan sebelum dia berbaring di tempat tidur.

Sebuah benda keras di bawah tubuhnya terasa sedikit tidak nyaman. Dia mengerutkan alisnya dan mengeluarkan benda keras itu. Itu telepon He Yuguang.

–> Baca Novel di novelku.id <–