A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 259

Bab 259: Mengapa Kau Tidak Memberitahuku? (9)

Penerjemah: Editor Paperplane: Caron_

Sudut bibir Ji Yi melengkung menjadi senyum dingin. “Aku bilang kamu tidak punya otak, tapi itu benar – kamu benar-benar tidak punya otak! Namun, Qian Ge … ”

Ketika Ji Yi mengatakan ini, dia sengaja berhenti sejenak kemudian dengan santai melanjutkan berkata, “… Tanpa manajermu, jika memang ada waktu berikutnya, apakah kamu yang akan dikawal secara pribadi oleh polisi?”

“Tsk tsk tsk …” Ji Yi terdengar senang atas pemikiran ini seolah-olah itu benar-benar bisa terjadi. “… Kalau dipikir-pikir, seluruh gambar itu terdengar luar biasa! Pada saat itu, internet pasti akan tergila-gila padanya dan Anda pasti akan lebih populer daripada sekarang… ”

“Ji Yi, kaulah yang akan ditangkap oleh polisi …” Saat kata-kata itu keluar dari mulut Qian Ge, pikirannya langsung teringat kembali ke pedang. Kata-kata dari mulutnya tiba-tiba berhenti.

Dia jelas tidak meminta siapa pun untuk meletakkan pisau di sana. Dia selalu berpikir itu adalah salah satu orangnya sendiri yang melakukannya untuk melampiaskan amarahnya. Dia pikir seseorang mengambil inisiatif di sini, dan dia bahkan memiliki keinginan untuk menoleh dan bertanya kepada mereka tentang hal itu.

Dia tidak pernah mengira Ji Yi ada hubungannya dengan pisau. Bagaimanapun, dia tidak pernah berpikir bahwa seseorang akan bertaruh dengan hidup mereka seperti itu … Tapi dia memikirkan kembali apa yang dikatakan Ji Yi … masuk ke gugatan hukum dan bahwa dia tidak punya otak …

Saat memikirkan itu, Qian Ge tiba-tiba mengerti segalanya. Dia jatuh di tempat tidur. “Pedang itu … kamu taruh di sana, kan?”

“Selamat, jadi kamu tidak sebodoh itu!” Dengan wajah penuh pujian dan cemoohan, Ji Yi menatap wajah Qian Ge.

Jadi, aku jatuh cinta pada taktik Ji Yi?

Sebuah api tiba-tiba menyala di dada Qian Ge seolah-olah dia akan meledak kapan saja. Dia menatap Ji Yi dengan putus asa dan berseru, “Kaulah yang menaruh pisau di sana dan menjebakku? Saya pergi ke kantor polisi untuk mengatakan yang sebenarnya kepada mereka … ”

Saat dia mengatakan itu, Qian Ge menuju pintu.

Ji Yi tertawa kecil seolah dia baru saja mendengar lelucon lucu. Dia menunggu Qian Ge berjalan menghampirinya sebelum dia dengan santai berkata, “Apakah Anda punya bukti?”

Qian Ge tiba-tiba berhenti berjalan.

“Apakah kamu pikir polisi akan mempercayaimu hanya dengan beberapa kata? Itu normal untuk sidik jari saya pada kostum saya, tetapi orang-orang Anda juga meninggalkan sidik jari mereka ketika mereka mengacaukannya. Jika Anda lari ke polisi dan mengatakan bahwa saya meletakkan bilah di sana, tidak hanya mereka tidak akan mempercayai Anda, itu bahkan mungkin membuat orang berpikir Anda sangat marah karena malu sehingga Anda mencoba menjebak saya! ”

Ji Yi ingin Qian Ge tahu bahwa dialah yang menaruh pisau di sana. Dia menjebaknya, sehingga Qian Ge bisa merasakan sakitnya dituduh salah!

Itu seperti yang dipikirkan Ji Yi; Ketika Qian Ge mendengar apa yang dia katakan, wajahnya berkerut aneh dan tangannya mengepal. Dia sangat marah sehingga seluruh tubuhnya mulai bergetar!

Melihat Qian Ge seperti ini, Ji Yi merasakan nada sukacita muncul di hatinya. Dia menatap dingin pada Qian Ge dan nada suaranya menjadi sangat keras. “Sudah kubilang padamu sebelumnya; Anda empat tahun lalu dikalahkan oleh saya. Anda empat tahun kemudian juga akan dikalahkan oleh saya! Anda tidak mendengarkan dan bersikeras berkelahi dengan saya! ”

“Apa yang terjadi hari ini hanyalah awal. Sekarang setelah Anda kehilangan manajer Anda, di masa depan, Anda akan kehilangan kejayaan, status Anda, prospek masa depan Anda, dan perusahaan Anda! ”

“Kami berdua adalah pertarungan yang tak terhindarkan! Bahkan jika suatu hari kamu membiarkanku pergi, aku tidak akan membiarkanmu pergi! ”

Semakin Ji Yi berbicara, semakin tenang dia, semakin lembut nada suaranya, dan semakin serius dia dengan pesannya yang tersirat. “Suatu hari, aku akan membuatnya sehingga kamu tidak memiliki apa-apa dan bersedih untuk pengampunan!”

–> Baca Novel di novelku.id <–