A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 210

Bab 210: Hak Melihat Anda (10)

Penerjemah: Editor Paperplane: Caron_

Melihat Ji Yi tidak mengundang dia masuk, He Jichen kemudian melihat ke bawah lagi ke teleponnya.

Dia dengan cepat menghapus kalimat yang mulai dia ketik ketika dia tidak segera membuka pintu. Kemudian, dia mulai mengetik beberapa kata baru: “Bolehkah saya masuk?”

Karena itu bukan papan tulis, ketika He Jichen selesai mengetik ini, ia dengan santai mengirimnya ke Ji Yi.

Getaran di telapak tangannya membawa Ji Yi kembali ke akal sehatnya. Dia menatap telepon dan menyadari bahwa itu benar-benar “He Yuguang” berdiri di pintunya. Di mana sikapnya? Dia belum mengundangnya masuk.

Ji Yi buru-buru membuka pintu dan berkata, sedikit malu, “Yuguang Ge, salahku. Silakan masuk.”

Ji Yi menutup pintu di belakang “He Yuguang” dan hendak kembali ke kamar ketika “He Yuguang” tampak seperti dia tiba-tiba berpikir. Dia berhenti berjalan, memasukkan telepon ke sakunya, meraih ke lengan Ji Yi, dan membawanya ke sofa di kamar hotel.

Setelah Ji Yi duduk, dia dengan cepat menunjuk ke ruang kosong di sofa. “Yuguang Ge, duduklah juga.”

He Jichen mengangguk lembut dan meletakkan dua tas di tangannya. Lalu, tanpa peringatan apa pun, dia berjongkok di depan Ji Yi.

Ji Yi melompat kaget pada gerakannya yang tiba-tiba dan secara naluriah berteriak, “Yuguang Ge!”

He Jichen diam seperti biasa ketika dia meraih tangannya dan meraih salah satu pergelangan kakinya seolah dia tidak mendengar apa yang dikatakannya.

Dia melirik ke bawah dan menyadari bahwa tidak ada bekas luka di pergelangan kaki yang ramping dan adil ini, jadi dia dengan cepat meraih pergelangan kaki lainnya.

Ketika dia meraih pergelangan kaki yang jelas merah dan bengkak, alisnya yang tampan berkerut.

Saat itulah Ji Yi menyadari “He Yuguang” sedang memeriksa lukanya.

Hati Ji Yi menghangat saat dia dengan cepat menjelaskan, “Yuguang Ge, pergelangan kakiku baik-baik saja sekarang. Ketika saya bangun hari ini, itu jauh lebih menyakitkan daripada kemarin. ”

He Jichen meliriknya dan mendengar apa yang dikatakan Ji Yi, tapi dia tidak melepaskan pergelangan kakinya. Dia melihat ke bawah dan dengan hati-hati memeriksa seluruh pergelangan kakinya. Meskipun dia tidak pernah belajar kedokteran, dia tahu pertolongan pertama dasar. Setelah dia memastikan bahwa dia tidak melukai tulang atau ototnya, dia akhirnya melepaskan pergelangan kakinya. Dia melirik goresan di kaki bagian bawahnya, lalu bangkit dan duduk di samping Ji Yi di sofa.

Ji Yi, yang belum makan sarapan, sudah lapar. Dia menunggu “He Yuguang” untuk duduk sebelum dia berkata, “Yuguang Ge, kamu belum makan siang, kan? Saya akan menelepon untuk memesan makanan … ”

Saat Ji Yi mengatakan ini, dia mengambil menu di atas meja kopi dekat sofa dan menyerahkannya pada “He Yuguang.” “Yuguang Ge, lihat apa yang ingin kamu makan!”

He Jichen mengambil menu, sedikit membolak-balik, dan mengetuk “daging sapi tumis dengan mie beras datar” dua kali.

Ji Yi mengangkat telepon dan menelepon meja depan untuk memesan.

Selain dari apa yang “He Yuguang” inginkan, dia juga meminta sup, secangkir kopi, dan sepiring buah untuknya.

Setelah meletakkan telepon, dia berbalik untuk menatap langsung ke salah satu tas “He Yuguang” yang diletakkan di atas meja kopi.

Dia tidak yakin apakah dia melihat sesuatu, tapi dia merasa ekspresi di mata “He Yuguang” itu rumit.

–> Baca Novel di novelku.id <–