A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 1042

Bab 1042: Takut (3)

Penerjemah: Paperplane Editor: Caron_

Han Zhifan tidak kembali ke rumah selama beberapa hari, juga tidak kembali ke kantor.

Dia mematikan teleponnya dan tinggal di suatu tempat yang tidak ada yang bisa menemukannya. Dia diam-diam, berulang kali mengingat kembali setiap hal kecil yang terjadi sebelum dia muncul kembali di bidang pandang semua orang lagi.

Setelah dia menghidupkan teleponnya, panggilan pertama yang dia terima adalah dari sekretarisnya. Setelah menghilang tanpa sepatah kata pun, banyak pekerjaan di tempat kerja ditahan. Setelah menutup telepon, ia pergi ke kantor untuk mengurus bisnis.

Pada saat dia menyelesaikan semua pekerjaannya, itu sudah jam satu sore pada hari berikutnya.

Sekretaris bertanya kepadanya apakah dia ingin pergi ke pesta makan malam di malam hari.

Dia memikirkannya untuk sementara waktu tetapi memilih untuk menolak. Setelah sekretaris pergi, dia duduk di kantornya dalam diam beberapa saat kemudian mengambil kunci mobilnya. Dia pergi ke tempat parkir bawah tanah untuk mengambil mobilnya dan kembali ke vila.

Pada sore hari, sinar matahari yang menyinari vila menekankan keindahannya.

Karena sudah sore, orang yang baru saja makan siang pasti tidur siang. Ketika Han Zhifan mendorong pintu terbuka dan berjalan masuk, satu-satunya suara yang bisa dia dengar di dalam adalah suara desir dari AC.

Han Zhifan berjalan menaiki tangga dan pertama-tama melirik Cheng Han yang sedang tidur. Lalu dia berjalan ke kamar tidur utama.

Dia menganggap Cheng Weiwan juga tidur siang, jadi dia tidak pernah membayangkan bahwa setelah dia mendorong pintu, dia akan melihatnya di sofa dengan sebuah buku di tangannya.

Dia mengenakan gaun putih panjang dengan rambut hitam panjang di belakang kepalanya. Sinar matahari yang cerah menerpa tubuhnya melalui jendela dan membuatnya tampak luar biasa segar.

Han Zhifan tidak bisa membantu tetapi menatapnya sedikit lebih lama sebelum melangkah masuk.

Dia mendorong pintu terbuka sangat lembut. Cheng Weiwan tidak melihat seseorang mendekat sampai pintu tertutup dan Han Zhifan mengambil beberapa langkah ke arahnya. Dia mengangkat pandangannya dari bukunya dan menatap tubuhnya.

Mungkin dia tidak pernah berpikir dia akan kembali tiba-tiba, jadi dia kabur lalu ragu-ragu sejenak. Seolah-olah dia sedang merenungkan jika dia harus mengatakan ‘halo’ kepadanya, tetapi pada akhirnya, dia tidak mengatakan apa-apa. Dia menarik pandangannya diam-diam dan terus membaca bukunya.

Han Zhifan tidak berbicara sampai setelah dia berjalan ke Cheng Weiwan. “Bacaan?”

Dia terdengar seperti baru saja berbicara dengan santai. Jari-jari Cheng Weiwan di sekitar bukunya menegang saat dia dengan lembut mengangguk dan bergumam, “Mhm.”

“Buku macam apa yang kamu baca?”

Cheng Weiwan tidak menjawabnya tetapi menunjukkan kepadanya judul yang tertulis di sampul depan.

“Oh,” kata Han Zhifan lalu dia tidak mengatakan sepatah kata pun.

Dia berdiri di depannya. Meskipun dia tidak menatapnya, dia masih bisa merasakan tatapannya.

Adegan semacam ini membuatnya merasa tidak nyaman. Dia tidak bisa membaca lagi, jadi dia pikir dia mungkin juga menutup bukunya dan bersiap untuk memeriksa Hanhan.

Sepertinya Han Zhifan tahu dia ingin pergi, jadi dia bertanya, “Wanwan, bisakah kita bicara?” Sebelum dia bahkan bisa bergerak.

Cheng Weiwan membeku.

Han Zhifan menatap wajah Cheng Weiwan yang bersih untuk sementara waktu lalu berkata, “Saya ingin mendengar Anda berbicara tentang bagaimana Anda menghabiskan beberapa tahun terakhir setelah Anda meninggalkan saya.”

Cheng Weiwan mengerutkan bibirnya. Setelah beberapa saat, dia dengan tenang berkata, “Apa yang harus dikatakan? Saya hidup satu hari demi satu. ”

“Wanwan, aku benar-benar ingin tahu …”

Mungkin itu karena nada suara Han Zhifan terdengar sangat serius sehingga Cheng Weiwan mengangguk pelan setelah jeda yang lama. “Kalau begitu aku akan memberitahumu beberapa hal tentang Hanhan …”

Dia adalah ayah Hanhan, jadi Hanhan perlu mengikutinya di masa depan. Tidak buruk baginya untuk tahu lebih banyak tentang Hanhan. Tidak ada yang tahu – itu bahkan mungkin membuatnya lebih mencintai Hanhan.

–> Baca Novel di novelku.id <–